LAPORAN AKHIR DISEMINASI PRODUK TEKNOLOGI KEPADA MASYARAKAT KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI TAHUN ANGGARAN 2018 ALAT PEMBUAT PAKAN IKAN DENGAN SUMBER LISTRIK TENAGA SURYA (SOLAR POWERED FISH FEEDING MACHINE), MENDUKUNG PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM DAN PRODUKSI PAKAN IKAN DAERAH

AGUS SUKOCO, 0724087104 and M. IKHSAN SETIAWAN, 0701097503 and SRI WIWOHO MUDJANARKO, 0724066602 (2018) LAPORAN AKHIR DISEMINASI PRODUK TEKNOLOGI KEPADA MASYARAKAT KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI TAHUN ANGGARAN 2018 ALAT PEMBUAT PAKAN IKAN DENGAN SUMBER LISTRIK TENAGA SURYA (SOLAR POWERED FISH FEEDING MACHINE), MENDUKUNG PENINGKATAN PENDAPATAN UMKM DAN PRODUKSI PAKAN IKAN DAERAH. 00. (Unpublished)

[img] Text
laporan_akhir_AGUS_SUKOCO_2018.pdf

Download (1MB)

Abstract

Teknologi Solar Powered Fish Feeding Machine bagi nelayan sebagai pendukung utama produk nelayan, yang memenuhi syarat kekuatan, kenyamanan dan kecepatan produksi pakan serta penempatan Solar Powered Fish Feeding Machine di tempat penampungan nelayan, dapat digunakan pada area terbatas, mudah dipindah maupun diangkut ke lokasi lain hanya dengan truk/pickup, sehingga dapat ditempatkan di kawasan tambak dan tepi sungai. Teknologi Solar Powered Fish Feeding Machine tidak hanya mendukung ekonomi nelayan tetapi juga dapat sebagai fasilitas pendukung utama produksi pakan on-site. Sub-sektor perikanan di Kabupaten Sidoarjo menyumbang kontribusi 49,7 % terhadap PDRB sektor pertanian. Subsektor ini terdiri dari perikanan laut, perikanan tambak, perairan umum dan ikan dalam kolam dengan berbagai macam jenis komoditi ikan yang berbeda-beda. Sekitar 30 % ekspor udang Indonesia berasal dari Kabupaten Sidoarjo yang merupakan sumber pendapatan unggulan dengan luasan tambak mencapai 15.530 hektar (5,28 km2) milik sekitar 3.300 petambak. Komoditi perikanan yang memiliki nilai produksi terbesar adalah udang windu dan bandeng, sehingga dua jenis komoditi tersebut dijadikan logo ikon oleh Kabupaten Sidoarjo. Nilai kontribusi perikanan cenderung menurun dari 469.017.917,4 (tahun 2005) menjadi 401.310.376,4 (tahun 2008). Kemungkinan penyebabnya adalah faktor cuaca, pengaruh luapan semburan lumpur panas, terbatasnya modal petani tambak, adanya penyakit yang menyerang. Peranan sub sektor perikanan semakin meningkat dlihat dari laju pertumbuhan tahun 2006 semua komoditi perikanan tambah bernilai negatif dan pada tahun 2008 tinggal udang windu saja yang bernilai negatif. Komoditi yang dibudidayakan di perikanan tambak terdiri dari bandeng, udang windu, tawes dan udang campur. Pada tahun 2006, semua komoditi perikanan tambak mempunyai nilai laju pertumbuhan yang negatif, karena baik dari segi jumlah produksi dan harga terdapat penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2007, komoditi perikanan tambak yang memiliki tingkat laju pertumbuhan tertinggi adalah udang campur (5,81%) dikarenakan terjadi peningkatan jumlah produksi sebesar 2.200 kg dan kenaikan harga sebesar Rp. 933,- dari tahun sebelumnya. Sebaliknya yang memiliki nilai laju pertumbuhan yang paling rendah adalah bandeng (-5,44%) disebabkan penurunan harga Rp.525,- dari tahun sebelumnya. Adanya peningkatan jumlah produksi tawes sebesar 6.000 kg dan kenaikan harga sebesar Rp. 270,- dari tahun sebelumnya, maka laju pertumbuhan tertinggi (8,23 %) tahun 2008. Laju pertumbuhan udang campur (-18,12%) merupakan laju terendah dikarenakan produksi turun drastis sebanyak 261.900 kg, petani tambak gagal panen, beberapa petani tambak yang melakukan rotasi lahan tambaknya untuk berganti budidaya bandeng dan karena harga udang campur turun Rp. 694,- dari tahun sebelumnya. Semua komoditi perikanan tambak cenderung mengalami penurunan kontribusi pada tahun 2005 hingga tahun 2007, sedangkan pada tahun 2008 kontribusi semua komoditi (kecuali udang campur) mengalami peningkatan. Hal ini merupakan dampak positif dari program peningkatan nilai produktivitas perikanan dan kelautan yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan: (1) bantuan benih bandeng dan udang; dan (2) pelatihan budidaya ikan yang baik. Kontribusi udang campur yang terus menurun karena petani tambak lebih memprioritaskan budidaya udang windu saja dengan alas an: (1) harga jualnya tinggi sehingga mampu mendatangkan keuntungan; (2) banyaknya permintaan udang windu oleh rumah tangga; dan (3) untuk memenuhi permintaan industri krupuk udang, petis, terasi dan abon. Kata Kunci : Solar Powered Fish Feeding Machine, usaha menengah kecil dan mikro, budidaya ikan air tawar, Teknologi

Item Type: Article
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
T Technology > T Technology (General)
Depositing User: Repository Administrator
Date Deposited: 16 Oct 2023 07:45
Last Modified: 16 Oct 2023 07:45
URI: http://repository.narotama.ac.id/id/eprint/1773

Actions (login required)

View Item View Item

Downloads

Downloads per month over past year