KRITERIA WANPRESTASI DAN KEWENANGAN BERTINDAK DALAM HUBUNGAN KONTRAKTUAL YANG DIBUAT OLEH PT. PERTAMINA DENGAN PT. LIRIK PETROLEUM

STEVEN KHU, 12111034 (2016) KRITERIA WANPRESTASI DAN KEWENANGAN BERTINDAK DALAM HUBUNGAN KONTRAKTUAL YANG DIBUAT OLEH PT. PERTAMINA DENGAN PT. LIRIK PETROLEUM. Masters thesis, Universitas Narotama Surabaya.

[img] Text
skripsi steven fulltext.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
skripsi steven.pdf

Download (785kB) | Preview

Abstract

KRITERIA WANPRESTASI DAN KEWENANGAN BERTINDAK DALAM HUBUNGAN KONTRAKTUAL YANG DIBUAT OLEH PT. PERTAMINA DENGAN PT. LIRIK PETROLEUM Sengketa kontrak pada umumnya muncul sebagai akibat adanya ketidaksepakatan, perbedaan, gangguan, kompetisi, atau ketidakseimbangan diantara para pihak. Pada dasarnya tidak seorang atau satu pihak pun yang menginginkan adanya atau terjadinya suatu sengketa terhadap apa yang telah disepakati (dalam kontrak) dengan pihak lainnya. Namun demikian, haruslah dimaklumi bahwa terjadinya sengketa tidak jarang terjadi, hanya karena hal-hal yang sangat sepele). Ketidak-adaan pasal yang mengatur secara tegas tentang penyelesaian sengketa ini juga akan berakibat berlarut-larutnya sengketa tersebut, karena mereka (para pihak) harus terlebih dahulu menyetujui bagaimana cara atau mekanisme penyelesaiannya. Penyelesaian sengketa yang sifatnya efektif merupakan idaman setiap pihak yang terlibat dalam suatu transaksi bisnis, salah satu alasan yang menjadi dasar pertimbangan hal demikian adalah bahwa suatu sengketa hampir mutlak merupakan faktor penghambat perwujudan prediksi-prediksi bisnis. Tidak dapat dipungkiri, bahwa sampai saat ini penyelesaian sengketa yang diatur dalam kontrak oleh para pihak masih berkisar pada musyawarah untuk mufakat. Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a). Apa prinsip-prinsip dasar ditetapkannya wanprestasi dalam hubungan kontraktual; dan a). Apakah PT. PERTAMINA merupakan wakil negara Republik Indonesia dalam membuat kontrak dengan PT. LIRIK PETROLEUM. Penelitian ini bertipe penelitian hukum normatif, yakni penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan kepustakaan di bidang hukum. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, dan pendekatan kasus. Wanprestasi adalah suatu keadaan dalam mana seorang debitor tidak melaksanakan prestasi yang diwajibkan dalam suatu kontrak, yang dapat timbul karena kesengajaan atau kelalaian debitor itu sendiri dan adanya keadaan memaksa (overmacht), Akibat hukum wanprestasi adalah dia harus membayar ganti kerugian yang diderita oleh kreditor, pemutusan kontrak disertai dengan pembayaran ganti kerugian. PT. PERTAMINA bukanlah wakil dari negara Republik Indonesia dalam membuat kontrak dengan PT. LIRIK PETROLEUM, karena PT. Pertamina adalah badan hukum privat yang bertujuan mencari keuntungan. Perseroan Terbatas adalah badan hukum karena Perseroan Terbatas mempunyai kekayaan tersendiri yang terpisah dari kekayaan pengurusnya dan memiliki hak-hak dan kewajiban yang terpisah dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban orang-orang yang menjalankan, kegiatan badan-badan tersebut.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Magister Hukum
Depositing User: Repository Administrator
Date Deposited: 12 Mar 2018 02:53
Last Modified: 12 Mar 2018 02:53
URI: http://repository.narotama.ac.id/id/eprint/213

Actions (login required)

View Item View Item
["lib/irstats2:embedded:summary_page:eprint:downloads" not defined]