Setiawan, Muhammad Ikhsan and Nasihien, Ronny Durrotun and Mohammad Razi, Mohd. Adib bin and Sudapet, I Nyoman and Sukoco, Agus and Suyono, Joko and Mudjanarko, Sri Wiwoho (2019) Integrasi Transportasi Publik, Bandar Udara dan Pelabuhan, Mendukung Peningkatan Industri Jasa Transportasi dan Pergudangan Indonesia. In: Seminar Nasional dan Workshop 2019 (SWLOOM 2019) Era Revolusi Industri 4.0: Inovasi Penelitian Dalam Menunjang Kompetensi Sumber Daya Manusia Industri Infrastruktur, 12-13 Juli 2019, Universitas Narotama Surabaya.
Text
Integrasi Transportasi Publik, Bandar Udara dan Pelabuhan, Mendukung Peningkatan Industri Jasa Transportasi dan Pergudangan di Indonesia.pdf Download (185kB) |
|
Text (Peer Review)
11.FPR_Integrasi Transportasi Publik, Bandar Udara dan Pelabuhan,.pdf Download (593kB) |
|
Text (Plagiasi)
11.-plagiasi_Integrasi Transportasi Publik, Bandar Udara dan Pelabuhan,.pdf Download (198kB) |
Abstract
PP No.69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan, menyatakan pelabuhan merupakan tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi, pelabuhan merupakan salah satu simpul kelancaran angkutan muatan laut dan darat. Keputusan Menteri Perhubungan No. 44 Tahun 2002 tentang Bandar Udara, lapangan terbang merupakan pendukung pesawat udara, penumpang, kargo dan/atau pos, serta sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi Integrasi transportasi publik bandar udara dan pelabuhan, merupakan salah satu faktor pendukung peningkatan pembangunan serta ekonomi daerah. Teknologi pendukung integrasi semakin mudah dengan memanfaatkan industri 4.0, berupa teknologi online GIS mobile untuk memperlihatkan efektiftas integrasi transportasi publik bandar udara dan pelabuhan. Berdasarkan analisis deskriptif, peningkatan industri jasa transportasi dan pergudangan di Indonesia, didukung integrasi transportasi publik bandar udara dan pelabuhan, yang paling efektif adalah di kota Semarang, melalui bandar udara Achmad Yani dan pelabuhan Tanjung Emas yang berjarak 6,13 KM, meski kota Semarang hanya pada ke-13 industri jasa transportasi dan pergudangan di Indonesia, senilai Rp 6,032 Trilyun, namun dengan kemudahan akses antar moda transportasi publik tersebut, dipastikan pada beberapa tahun mendatang akan meningkat ekonomi daerah, khususnya dalam pengembangan industri jasa transportasi dan pergudangan Kata kunci: ekonomi daerah, industri jasa, industri transportasi, industri pergudangan, transportasi publik.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements T Technology > TF Railroad engineering and operation |
Depositing User: | Repository Administrator |
Date Deposited: | 16 Dec 2020 06:10 |
Last Modified: | 16 Dec 2020 06:10 |
URI: | http://repository.narotama.ac.id/id/eprint/814 |
Actions (login required)
View Item |